Cerita yang ditulis Eva Krisna ini berasal dari Sumatera Barat. Buyuang Kacinduan adalah anak laki-laki dari seorang petani di Nagari Bayang, Pesisir Minangkabau. Buyuang memiliki perilaku baik, sopan, dan sangat patuh pada orang tuanya. Tak hanya ayah dan ibunya, seluruh warna Nagari Bayang pun sangat menyayanginya. Takdir membawa nasib Buyuang menjadi yatim piatu. Beruntunglah seorang lelaki …
Buku yang berjudul Karaeng Pattingaloang dan I Maninrori ini adalah ajakan kepada setiap orang untuk kembali melihat dan membaca ulang sejarah salah satu kerajan maritim terbesar yang pernah ada di Nusantara. Mempelajari bagaimana Kerajaan Gowa menjadi besar hingga akhirnya harus kalah menjadi semacam seruan kepada generasi terbaik Indonesia agar menyiapkan diri menjadi pemimpin yang jujur, ber…
Buku ini bercerita tentang Tipi Tupai yang bingung ketika akan pergirnbermain ke rumah sahabatnya, Robi Kelinci. Dia lupa arah jalan ke rumahrnsahabatnya itu. Dia hanya ingat, rumah Robi berada di tepi padang hijau.rnSemula Tipi takut dan ragu untuk bertanya. Namun, dia ingin sekali bisarnsampai ke rumah Robi.rnApa yang terjadi? Tipi berhasil melewati pengalaman yang seru danrnmenyenangkan. Ten…
Cerita Kampung Tarondam yang ditulis oleh Devi Fauziyah Ma'rifat berasal dari daerah Riau. Cerita ini mengisahkan tentang Negeri Saban yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Raja Bandara. Negeri ini sangat subur, penduduknya bertani, berladang, dan menyadap karet. Raja sangat memikirkan kemakmuran rakyatnya. Suatu hari, raja pergi berburu ke hutan dan mendapatkan seekor kera put…
Cerita dengan judul Kampung Engku Bahar ini merupakan kisah kehidupan masyarakat pedesaan. Latar tempat cerita ini adalah sebuah desa, di daerah Minangkabau (Sumatra Barat) disebut dengan nagari. Cerita ini merupakan gambaran bagaimana masyarakat di nagari bersosialisasi, saling menghormati, dan menghargai adat-istiadat.
Cerita Kamanippah Leluhur Orang Enggano yang ditulis Sarwo Ferdi Wibowo berasal dari Bengkulu. Cerita ini mengisahkan tentang leluhur orang Enggano yang mengarungi lautan untuk menemukan tempat tinggal baru. Mereka pergi dalam dua rakit besar, tetapi sayangnya hanya satu rakit yang berhasil mencapai Pulau Enggano. Belum lama mereka menetap, datanglah banjir besar yang merendam seluruh daratan …